Suku Dayak merupakan suku yang memiliki keanekaragaman budaya yang unik, salah satunya adalah tarian tradisonal. Selain karena kental dengan budaya yang dimiliki, tarian Dayak Kalimantan juga merupakan kekayaan dari tradisi turun-temurun yang selalu terpelihara sejak ribuan tahun. Suku Dayak tinggal dan menyebar di seluruh pulau Kalimantan yang sangat luas sekali bahkan suku yang ada juga sangat banyak. Dayak adalah salah satu suku yang memiliki banyak potensi budaya yang dapat menjadi kekayaan nasional yang dimiliki Indonesia.
Tarian Sukus Dayak Modern |
Tarian tradisional Suku Dayak hampir dimiliki oleh setiap daerah dan mempunyai gerakan yang berbeda-beda. Tarian Dayak Kalimantan yang bermacam-macam juga mempunyai gerakan yang tak sama. Kreativitas yang dimiliki suku Dayak ini sangat mengagumkan. Warisan budaya leluhur mereka yang sampai saat ini dijaga termasuk seni tarian Dayak Kalimantan yang sampai sekarang masih sering ditampilkan.
- Tari Kancet Papatai, Nama lain dari tari ini adalah tari perang. Dalam setiap seni tari yang ciptakan suku dayak sebenarnya memiliki cerita tersendiri. Seperti halnya tari perang ini memiliki cerita mengenai tokoh pahlawan dayak kenyah yang sedang berperang dengan musuh. Gerakan dalam tari ini begitu gesit, penuh semangat membara dan sangat lincah. Pakaian yang digunakan dalam tari kancet papatai ini memakai baju adat tradisional milik suku dayak kenyah. Dengan perlengkapan yang dibawa seperti senjata mandau, baju perang lengkap dengan perisainya.
- Tari Gantar, Tarian Dayak Kalimantan yang kedua adalah tari gantar. Gerakan dalam tarian ini seperti orang yang sedang menanam padi. Peralatan tongkat yang digunakan sebagai gambaran kayu penumbuk. Untuk biji-bijian dan bambu yang dipakai itu digambarkan sebagai benih padai dan juga wadah. Banyak jenis dari tari ini seperti tari gantar busai, gantar rayatn dan gantar senak.
- Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
- Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang pada masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki/tuah/makanan yang diberikan oleh Tuhan. Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur pada masa lalu yang berkaitan erat dengan penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
- Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama.
- Tari kondan merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan musik tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas, kadang kala kesenian kondan ini diiringi oleh gitar. kesenian kondan ini adalah ucapan kebahagiaan terhadap tamu yang berkunjung dan bermalam di daerahnya. kesenian ini dilakukan dengan cara menari dan berbalas pantun.
- Kinyah Uut Danum, adalah tarian perang khas kelompok suku Dayak Uut Danum yang memperlihatkan kelincahan dan kewaspadaan dalam menghadapi musuh. Dewasa ini Kinyah Uut Danum ini banyak diperlihatkan pada acara acara khusus atau sewaktu menyambut tamu yang berkunjung. Tarian ini sangat susah dipelajari karena selain menggunakan Ahpang (Mandau) yang asli, juga karena gerakannya yang sangat dinamis, sehingga orang yang fisiknya kurang prima akan cepat kelelahan.
- Tari Zapin pada masyarakat Melayu kalimantan Barat, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat, sebagai media ungkap kebahagiaan dalam pergaulan. Jika ia menggunakan properti Tembung maka disebut Zapin tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas.
- Tari Kancet Lasan, Sama halnya dengan gerakan tarian yang lainnya. Kalau tari Kacet Lasan ini menggambar kehidupan burung enggang. Burung enggang ini dibuat tarian karena sangat dimuliakan sama suku Dayak Kenyah, semua itu sebagai bukti kepahlawanan dan keagungan. Tarian ini dibawakan tunggal oleh suku Dayak Kenyah. Gerakan burung ini mencontoh gerakan burung enggang saat terbang dan bertengger di pepohonan.
- Tari Hudoq, Tarian yang satu ini sedikit berbau mistis karena unsur-unsur dan tujuan dari tarian ini. Tari hudoq merupakan tarian Dayak Kalimantan yang tujuannya untuk perlindungan dan penjagaan kehidupan dan padi setelah ditanam. Tarian yang dipercaya suku etnis sebagai sebuah tarian kedatangan dewa utusan dari sang pencipta ini adalah jenis tarian yang menggunakan topeng. Yang pasti topeng yang digunakan memiliki alasan mengapa harus dipakai saat tari hudoq ditampilkan. Menurut kepercayaan warga setempat jika mereka tidak ingin sakit, mati atau ketularan maka hindari tatapan langsung dengan dewa. Itulah alasan topeng ipakai saat tari hudoq.
- Tari Kancet Ledo, Tarian ini dibawakan suku Dayak yang berada di Kalimantan Timur. Biasa disebut dengan tari gong, dalam tariannya memang menggunakan properti berupa gong. Tari gong merupakan wujud dari ekspresi dari seorang wanita yang begitu lembut yang sedang menari diatas gong. Dengan penuh keseimbangan wanita tersebut menari begitu lemah lembut gerakan yang dimainkan. Busana yang digunakan begitu indah berhiaskan manik-manik, serta kain beludru yang dililitkan paa pinggang.